Thursday, March 12, 2009

Pahala dan Uang

Seandainya dari setiap pahala yg kita dapat membuahkan uang, saya yakin smua orang akan berlomba2 mencari pahala.. Seandainya pahala bisa dibelanjakan, saya yakin semua orang juga akan semangat mencari pahala. Kenapa saya bilang begitu? Karena banyak orang yg punya alasan klise...

" Saya mau jadi guru, pahalanya banyak, dan semua jg tahu ilmu yg diajarkan adalah pahala yg tidak akan terputus.. namun jadi guru di Indonesia gimana mau hidup?"
" Saya senang jadi pegawai negeri, mengabdikan diri untuk rakyat, namun hanya mengandalkan uang segitu untuk hidup ga cukup utk saya dan keluarga saya hidup"
" Susah ya jaman sekarang, mau jadi orang lurus biasanya ga pny duit, hari gini mesti siap2 berwajah abu2 deeh"

Saya tidak tahu kenapa Tuhan menjadikan pahala tak berbentuk dan tak dapat dihitung, mungkin karena ada faktor keikhlasan yg kadarnya sangat relatif dan tidak terhitung pula. Saya sendiri juga bukanlah manusia2 yg tidak mengalami kebimbangan2 di atas.. Saya justru menulisnya karena terkadang pikiran2 seperti itu terbersit di pikiran saya. Menurut saya manusiawi sekali bukan memiliki kebimbangan seperti itu.. Justru jika kita masih bimbang tentang hal2 seperti itu berarti kita masih punya hati nurani to do the right thing by the eyes of God.

Namun saya rasa, kadang kita harus memilih, mana yg membuat kita lebih bahagia... Hidup dalam keserba cukupan tidak lebih tidak kurang, melakukan hal2 yg kita suka, dibayar ataupun tidak dibayar, atau hidup bergelimpang harta, berwajah abu2 dan jika kita beruntung, menyukai apa yg kita lakukan.

Pahala saya rasa ada tidak utk diukur dengan materi, namun utk diukur oleh hati...

No comments: