Friday, April 29, 2016

[Maybe] Third Pregnancy

Saya tulis mungkin karena saya juga setengah gak percaya. Karena beda sama 2 kehamilan sebelumnya. Dulu dua-duanya emang sebelum tanggal Mens udh menunjukkan tanda-tanda tidak akan mens. Jadi gejala kehamilan yang mirip sama gejala PMS itu tidak pernah saya alami, semua baru muncul setelah mensnya telat.

Kali ini sekitar 10 hari sebelum mens udah keluar semua PMS nya. Emosi tinggi, kira-kira seminggu sebelum mens mulai gliyeng-gliyeng (plus lagi flu juga sih waktu itu), perut mulai agak gak enak, dada mulai sakit bengkak, bedanya cuma kali ini ga ada kram perut (yang mana dulu pas hamil Rana itu cuma kram doang sejak seminggu sebelum tanggal mens). Saya pikir, oh wajar, bentar lagi emang udh tanggalnya sih.

Siklus saya rata-rata 29 hari tapi memang beberapa bulan terakhir ini aneh, pernah 26 hari udh mens, trus minggu dpnnya baru mens setelah 30 hari. Nah kebetulan bulan lalu gara-gara demam berdarah mungkin ya, mensku datang 31 hari dari LMP. Bulan ini sekitar tanggal 21 April (26 hari dari LMP) keluar darah sedikit yang biasa kejadian di hari pertama mens. Udah mulai ga shalat. Hari kedua cuma ngeflek coklat-coklat. Buat saya ini masih wajar, pernah juga kejadian sehari bleeding, hari kedua ketiga tiba-tiba bersih, eh hari keempat langsung banyak. Tapi kali ini hari ketiga mens masih bersih sampai hari kelima yang mana akhirnya saya mandi wajib. Saya pikir mungkin ini emang anomali karena baru sembuh sakit.

Yang aneh adalah, itu PMS ga ilang. Harusnya begitu mens start semuanya kan ilang, emosi menurun, dada mengempis, mual ilang, perut kembali normal. Tapi kali ini masih terus aja ada sampe seminggu setelah tanggal seharusnya mens itu.

Jadi tanggal 28 April (H+4 dari tanggal mens seharusnya, bukan dari sejak keluar darah) saya testpack. Ada 2 garis meskipun yang satu samar. Harusnya sih berarti positif hamil ya. Tapi tetep belum percaya, mau nunggu H+14 aja baru test lagi untuk mastiin.
Soalnya sekarang masih belum berasa hamil. Mual dikit kadang-kadang iya, kalo makan kebanyakan muntah, perut kembung tp belum buncit, perut kadang-kadang kram, tidur lebih banyak, lebih pemalas. Belum masuk fase yang mabok banget, lemes banget, ngantukan banget dan garis testpacknya kurang tebal XD.

Just wishing for the best. Kalo hamil mudah2an Allah mudahkan sampai persalinan dan seterusnya, bayi berkembang dengan seharusnya, normal dan sehat. Aaamiiin

Tuesday, April 26, 2016

Gusti Allah Mboten Sare

Itu adalah sebuah peribahasa Jawa yang artinya, Allah tidak pernah tidur. Selalu mengawasi alam semesta, tidak ada satupun yg luput dari perhatiannya. Dalam hidup, seorang manusia tidak akan pernah bisa SELALU mengawasi segala apa yang terjadi dalam hidupnya dan orang-orang di sekitarnya. Dan di saat-saat seperti ini, kita hanya bisa bergantung pada Allah.

Kemarin pagi, ibu lari dari rumah. Bapak sedang diatas mengurus sesuatu, ketika turun kebawah, ibu sudah hilang. Hanya membawa dompet dan baju seadanya. Tidak bisa dihubungi karena ibu tidak membawa hape. Ini bukan pertama kalinya ibu lari dari rumah, namun ini pertama kalinya ibu lari dari rumah Cibubur. Sebelum ini ada beberapa episode sebelumnya namun selalu lari ke rumah orang yg ibu kenal, atau hanya nongkrong di bawah apartemen. Selalu pulang. Sepertinya skizofrenia ibuku terpicu oleh sesuatu.

Di saat begitu, aku hanya bisa meminta pada Allah untuk menjaga ibu. Aku tidak punya ide kemana ibu bisa pergi. Aku hanya percaya Allah tidak tidur, Allah melindungi hambaNya, Allah akan menjaga ibuku. Sampai sore tiba masih belum ada kabar berita. Aku terus berdoa.

Di malam hari bapak mengirim WA, "ibu di bandung, tolong telepon satpam xtrans di nomer XXXXXX". Aku langsung menelepon dan ternyata benar adanya. Satpam itu menelepon bapak untuk menanyakan, ibu sudah dari siang sampai di Bandung kenapa belum ada yang jemput? Ibu gak mau ngomong sama bapak. Ibu minta kami menjemputnya... Sepertinya di tengah2 kekalutan pikirannya beliau ingetnya Ririn masih tinggal di Bandung. Lalu kubilang, ibu mau dijemput ke Singapura? Ibu bawa paspor? Ibu akhirnya setuju pulang ke Cibubur dengan janji Ririn akan menjemput beliau akhir minggu ini.

Siapa lagi yg akan melindungi ibuku kecuali Allah? Berapa besar sih kemungkinannya Satpam minta nomer telpon ibu, yang kebetulan ditinggal di rmh dan bapak yang angkat teleponnya? Ibu cuma hapal nomer hapenya sendiri. Kalo hape itu dibawa ibu bakal telpon siapa? Ririn jg menghubungi temannya untuk mengecek keadaan ibu di kantor Xtrans... Paginya pak satpam cerita klo sesaat sblm berangkat ibu nyaris kabur lagi, untung pak satpam liat dan dibawa balik. Semoga Allah membalas kebaikan pak satpam. Terlalu bnyk kebetulan yang diatur oleh Allah.

Allah akan membantu hambaNya yg percaya dan menggantungkan diri sepenuhnya kepadaNya. Pasrah sepasrah2nya. Terkadang aku dulu marah kenapa sih aku dititipkan pada seorang ibu yang tidak utuh? Kenapa harus kita? Tapi seiring aku dewasa aku sadar, karena aku begini, aku tahu kapan harus pasrah kepada Allah, aku bisa merasakan kekuasaan Allah yang luar biasa. Blessing in disguise.

Alhamdulillah ibu sudah pulang lagi ke rumah. Sudah mandi minum obat dan tidur.

Semoga Allah selalu menjaga dan melindungi bapak dan ibuku.