Tuesday, April 26, 2016

Gusti Allah Mboten Sare

Itu adalah sebuah peribahasa Jawa yang artinya, Allah tidak pernah tidur. Selalu mengawasi alam semesta, tidak ada satupun yg luput dari perhatiannya. Dalam hidup, seorang manusia tidak akan pernah bisa SELALU mengawasi segala apa yang terjadi dalam hidupnya dan orang-orang di sekitarnya. Dan di saat-saat seperti ini, kita hanya bisa bergantung pada Allah.

Kemarin pagi, ibu lari dari rumah. Bapak sedang diatas mengurus sesuatu, ketika turun kebawah, ibu sudah hilang. Hanya membawa dompet dan baju seadanya. Tidak bisa dihubungi karena ibu tidak membawa hape. Ini bukan pertama kalinya ibu lari dari rumah, namun ini pertama kalinya ibu lari dari rumah Cibubur. Sebelum ini ada beberapa episode sebelumnya namun selalu lari ke rumah orang yg ibu kenal, atau hanya nongkrong di bawah apartemen. Selalu pulang. Sepertinya skizofrenia ibuku terpicu oleh sesuatu.

Di saat begitu, aku hanya bisa meminta pada Allah untuk menjaga ibu. Aku tidak punya ide kemana ibu bisa pergi. Aku hanya percaya Allah tidak tidur, Allah melindungi hambaNya, Allah akan menjaga ibuku. Sampai sore tiba masih belum ada kabar berita. Aku terus berdoa.

Di malam hari bapak mengirim WA, "ibu di bandung, tolong telepon satpam xtrans di nomer XXXXXX". Aku langsung menelepon dan ternyata benar adanya. Satpam itu menelepon bapak untuk menanyakan, ibu sudah dari siang sampai di Bandung kenapa belum ada yang jemput? Ibu gak mau ngomong sama bapak. Ibu minta kami menjemputnya... Sepertinya di tengah2 kekalutan pikirannya beliau ingetnya Ririn masih tinggal di Bandung. Lalu kubilang, ibu mau dijemput ke Singapura? Ibu bawa paspor? Ibu akhirnya setuju pulang ke Cibubur dengan janji Ririn akan menjemput beliau akhir minggu ini.

Siapa lagi yg akan melindungi ibuku kecuali Allah? Berapa besar sih kemungkinannya Satpam minta nomer telpon ibu, yang kebetulan ditinggal di rmh dan bapak yang angkat teleponnya? Ibu cuma hapal nomer hapenya sendiri. Kalo hape itu dibawa ibu bakal telpon siapa? Ririn jg menghubungi temannya untuk mengecek keadaan ibu di kantor Xtrans... Paginya pak satpam cerita klo sesaat sblm berangkat ibu nyaris kabur lagi, untung pak satpam liat dan dibawa balik. Semoga Allah membalas kebaikan pak satpam. Terlalu bnyk kebetulan yang diatur oleh Allah.

Allah akan membantu hambaNya yg percaya dan menggantungkan diri sepenuhnya kepadaNya. Pasrah sepasrah2nya. Terkadang aku dulu marah kenapa sih aku dititipkan pada seorang ibu yang tidak utuh? Kenapa harus kita? Tapi seiring aku dewasa aku sadar, karena aku begini, aku tahu kapan harus pasrah kepada Allah, aku bisa merasakan kekuasaan Allah yang luar biasa. Blessing in disguise.

Alhamdulillah ibu sudah pulang lagi ke rumah. Sudah mandi minum obat dan tidur.

Semoga Allah selalu menjaga dan melindungi bapak dan ibuku.


No comments: