Asha sudah 7 bulan sekarang, dan terus terang saja sejak bulan ke 6 sudah saya campur susu formula. Bukan karena apa-apa, tapi karena sejak bulan ke 6 itu saya amat disibukkan pekerjaan. Otomatis jarak memompa jadi lebih panjang. Biasanya 3jam sekali, jadi 4 jam sekali. Karena juga sibuk jadi susunya jg jadi lebih sedikit yang terpompa. Namun saya masih terus memperjuangkan ASI full ketika saya di rumah waktu weekend atau waktu libur.
Kadang memang suka minder kalo baca-baca blog orang yang bunyinya kira-kira begini, "Alhamdulillah saya bisa full ASI sampai 1thn plus dan sampai sekarang anak saya jadi jarang sakit". Terkadang saya juga suka berpikir, apakah saya belum berusaha semaksimal mungkin? Apakah saya belum meletakkan kepentingan anak saya diatas segala kepentingan? Apa sih beda saya dengan mereka?
Terlalu banyak "apakah" yang saya lontarkan yang nadanya menyalahkan diri sendiri. Namun kemudian saya sadar, proses menjadi orang tua untuk memberi yang terbaik bukan hanya pada 2 tahun pertama ini saja. Memang benar ASI diutamakan dan merupakan hak tiap bayi, dalam artian adalah hak bayi untuk mendapatkan nutrisi dan makanan selayaknya yg mereka butuhkan di awal kehidupan. Namun jaman sudah berubah, pada jaman Rasulullah saja ada begitu banyak ibu susu, jaman sekarang sudah semakin maju, sudah ada lebih banyak lagi sumber nutrisi yg bisa memenuhi kebutuhan bayi. Saya tidak mengatakan formula lebih baik, saya hanya mengatakan formula atau mencari ibu susu adalah usaha yang sama baiknya untuk memenuhi hak sang bayi.
Menjadi ibu baru memang penuh tantangan dan pertanyaan. Am I doing the right thing? I guess parenting is not about what's right or wrong. It's about what you think is best for your child. I believe everyone has different situations, backgrounds, even reasons to make a decision. Every mom will always be a hero in their children's eyes no matter what they decided. I, for instance, never hate my mom for giving me formula when I was a baby. I'm sure our babies won't either :)
No comments:
Post a Comment