Kalau ditanya, bawa oleh2 apa dari Jkt? Saya akan menjawab, kaki pegal, otak lelah, banyak renungan, dan ketidak percayaan diri. Loh kok? Ya jelas.. waktu saya kmrn di Jkt tersita banyak untuk mengurusi pernikahan, keliling2 Jkt tentunya, bertemu bnyk orang.
Blm lagi di Jkt merasa ga tega jg membiarkan kedua orang tua mondar mandir sana sini mengurusi semuanya. Tapi apa blh buat, keadaan saya jg yg membuat saya tidak bisa berada disana 24jam membantu dgn otak dan tenaga.
Ketidakpercayaan diri?? Semua orang bilang saya gendut, dan saya merasa semakin hitam akibat dari beberapa kali memanjakan diri dibawah sinar matahari. Konon tampaknya menjelang pernikahan seorang wanita harus mempercantik dirinya secantik2nya agar tampak menawan di hari pernikahan. Konon harus berpuasa pula agar tampak bersinar di hari H. Banyak lah konon desas desus yg beredar. Jadi sekarang saya berjuang mengurangi tambahan lemak dan berusaha mendisiplinkan diri utk tampak cantik di hari istimewa itu.
Sejujurnya saya bkn tipe orang yg "menjaga penampilan". Saya sih pd dasarnya apa adanya aja. Mau menghitam ya hitamlah.. toh hitam bukan akir dr dunia ini. Mau menggendut ya gapapalah asal berbahagia. Jd oleh2 PR dr Jkt ini sedikit banyak mengurangi kesenangan duniawi saya. Kata orang sih, no pain no gain.. Tapi toh painnya semestinya dinikmati jg bkn?
Tp PR terpenting yg saya bawa dr Jkt, tampaknya saya harus memperbanyak doa, zikir dan berpasrah diri pada ALlah. Karena semua adalah berdasarkan kehendakNya dan hanya dgn cara itu mungkin saya bisa meringankan beban kedua orang tua saya yg pontang panting urus ini itu di Indo.
Banyak memang PR yg saya bawa dari sana. Namun yg plg penting adalah kemantapan niat saya utk menikah, semoga Allah meluruskan niat saya. Amin
No comments:
Post a Comment